kontak ku

Nama:Resi Wulandari

Email:Ecyresy@ymail.com

ecyresy@ymail.com (Yahoo Mesenger)

oryza_enchie(Twitter)

Penyebab Gigi Sensitif

Merasa gigi Anda ngilu saat menyantap es krim atau sup panas? Itu tandanya Anda punya gigi sensitif.

Cara termudah untuk terbebas dari rasa ngilu yang menyerang tiap kali menyantap makanan panas atau minuman dingin adalah menghindari pemicunya. Tetapi jauh lebih baik bila Anda mengunjungi dokter gigi untuk menemukan penyebabnya.

Gigi sensitif bisa disebabkan banyak hal, sehingga pengobatannya akan berbeda-beda antar pasien. Bantulah dokter gigi dengan memberi informasi seputar rasa ngilu itu. Apakah itu sakit, menusuk singkat, atau terus-menerus? Apakah sakit tersebut menyebar ke wajah atau leher, atau hanya rahang Anda?

Apakah Anda sangat merasakan sakit di pagi hari atau setelah Anda makan jenis makanan tertentu? Beberapa pertanyaan-pertanyaan ini akan diajukan oleh dokter gigi Anda untuk membantu mendiagnosis dan mengetahui penyebab sakit gigi Anda.

Umumnya gigi sensitif disebabkan oleh email gigi yang terbuka, sehingga dentin (lapisan gigi setelah email) terbuka. Ada beberapa alasan mengapa hal ini mungkin terjadi. Jika Anda memiliki penyakit gusi dan gusi Anda turun, akar gigi Anda akan terlihat, dan gigi tersebut pun dapat menjadi lebih sensitif. Akar gigi yang terekspos ini tidak memiliki email untuk melindungi mereka, sehingga membuat daerah ini sensitif terhadap panas atau dingin.

Pada beberapa pasien, kerusakan gigi disebabkan dan enamel aus karena tidur sambil menggemertakkan gigi. Kondisi ini umumnya dikenal dengan istilah “bruxism”, dan hal ini terjadi tanpa sepengetahuan pasien sendiri, sebab kejadiannya pada saat pasien tidur.

Atau, gigi retak juga bisa sensitif disebabkan oleh dentin terbuka. Dentin juga dapat terkena hanya dengan menyikat gigi terlalu semangat. Menyikat gigi terlalu keras juga dapat merusak gusi dan menyebabkan gusi turun, dan sekali lagi dengan turunnya gusi maka akar gigi terekspos, dan menyebabkan sensitivitas yang tinggi.

Banyak orang dengan gigi sensitif akan menggunakan pasta gigi yang khusus gigi sensitif, dengan harapan agar sensitivitas berkurang. Hal ini memang dapat membantu, jika gigi Anda sensitif terhadap makanan panas dan dingin dan minum. Namun, belum tentu akan efektif jika gigi Anda sensitif karena retak, rusak atau karena gusi telah turun.

Inilah mengapa sangat penting untuk berbicara dengan dokter gigi Anda. Dokter gigi dapat menunjukkan bagaimana menyikat gigi dengan benar, dan dapat merekomendasikan berbagai jenis sikat gigi yang cocok dengan kondisi gigi Anda.

http://id.she.yahoo.com/mengatasi-gigi-sensitif.html

Mencegah Bau Mulut

Bau mulut adalah masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering dikeluhkan oleh pasien, selain sakit gigi. Bau mulut ini merupakan hal yang paling sering disebabkan oleh masalah kebersihan mulut. Bau mulut juga dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan atau penyakit tertentu.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah bau mulut:
1. Menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur. Melakukan flossing minimal sekali sehari. Penggunaan obat kumur biasanya hanya membantu menyegarkan napas untuk sementara. Tanpa sikat gigi dan flossing hingga bersih, obat kumur tidak akan efektif menghilangkan bau mulut.
2. Sikat lidah. Sikat lidah ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan sikat gigi maupun sikat lidah khusus yang sudah banyak dijual di supermarket atau toko-toko serba ada. Permukaan lidah disikat hingga 5 – 15 kali, terutama bagian tengah lidah.
3. Bila menggunakan gigi tiruan lepasan atau kawat gigi lepasan, jangan lupa untuk selalu membersihkan alat-alat lepasan tersebut secara rutin.
4. Jaga agar mulut tetap lembab, baik dengan cara minum air putih yang cukup (bukan dengan kopi atau softdrink), ataupun dengan mengunyah permen karet xylitol atau menghisap permen yang tidak mengandung gula.
5. Sikat gigi diganti dengan yang baru setiap 3 bulan sekali.
6. Periksa gigi Anda di dokter gigi, minimal 6 bulan sekali untuk memeriksa dan membersihkan gigi dari karang gigi yang ada.

Selain rutin sikat gigi, perhatikan apakah ada lubang di gigi yang belum ditambal, atau ingat-ingatlah, kapan terakhir membersihkan karang gigi (scaling) di dokter gigi. Gigi yang lubang dan karang gigi yang menumpuk juga menjadi penyebab bau mulut.

Ingatlah, obat kumur atau permen wangi, atau obat semprot mulut bukanlah solusi untuk menghilangkan bau mulut. Hal-hal tersebut tadi hanya membantu menghilangkan bau mulut untuk sementara waktu. Bila efeknya hilang, bau mulut pasti menyeruak kembali.

http://id.she.yahoo.com/mencegah-bau-mulut.html

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

1.      Pengertian
Adalah tata cara pencatatan dan pelapotan yang lengkap untuk pengelolaan PUSKESMAS, meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh PUSKESMAS.
2.      Ruang Lingkup
a.       SP2TP dilakukan oleh semua PUSKESMAS termasuk PUSKESMAS Pembantu dan PUSKESMAS Keliling.
b.      Pencatatan dan pelaporan mencakup :
–           Data umum dan demografi wilayah kerja PUSKESMAS
–          Data ketenagaan di PUSKESMAS
–          Data Sarana yang dimiliki PUSKESMAS
–          Data kegiatan pokok PUSKESMAS (18 upaya pokok) baik didalam gedung maupun diluar gedung.
c.       Pelaporan dilakukan secara periodik (bulanan,tribulanan,semester dan tahunan)
3.      Penatalaksanaan
a.       Pencatatan dengan menggunakan format
·         Family Folder
·         Buku Register
–   Rawat jalan dan rawat inap
–   Penimbangan
–   Kohort ibu
–   Kohort anak
–   Persalinan
–   Laboraterium
–   Pengamatan penyakit menular
–   Imunisasi
–   PKM
·         Kartu indeks penyakit (kelompok penyakit)
·         Kartu perusahaan
·         Kartu murid
·         Sensus harian (penyakit dan kegiatan PUSKESMAS) untuk mempermudah pembuatan laporan
b.      Pelaporan
Jenis dan periode laporan :
·         Bulanan
–   Data kesakitan
–   Data kematian
–   Data opersional (gizi, imunisasi,KIA,KB,dsb)
–   Data manajemen obat
·         Triwulan
–   Data kegiatan PUSKESMAS
·         Tahunan
–   Umum dan fasilitas
–   Sarana
–   Tenaga
4.      Alur Pengiriman
a.       Aluran pengiriman sampai saat ini :
·         Dikirim ke Dinas Kesehatan TK II, diteruskan ke Dinas kesehatan TK I kemudian diteruskan ke Departeman Kesehatan
·         Umpan balik dikirim ke Kanwil Depkes Provinsi
b.      Alur pengiriman jangka panjang
Mengikuti alur jenjang administrasi organisasi. Depertemen kesehatan menerima laporan dari Kanwil Depkes provinsi
5.      Pengolahan, Analisa dan Pemanfaatan
a.       Dilaksanakan pada setiap jenjang adaministrasi
b.      Pemanfaatan disesuaikan dengan tugas dan fungsi dalam pengambilan keputusan
c.       Di PUSKESMAS digunakan untuk pemantauan pelaksanaan program operasinalisasi dan early warning system
d.      Pada TK II digunakan untuk pemantauan, pengendalian dan pengambilan tindak koreksi yang diperlukan
e.       Pada tingkat pusat digunakan untuk pengambilan kebijaksanaan pada tingkat nasional
6.      Kegiatan kegiatan yang dilakukan
a.       Mengkompilasi data dari PUSKESMAS
b.      Mentabulasi data upaya kesehatan yang dilakukan
c.       Menyusun kartu indeks penyakit
d.      Menyusun sensus harian untuk mengolah data kesakitan
e.       Menyajikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik sesuai kebutuhan
f.       Melakukan berbagai perhitungan – perhitungan dengan menggunakan data denominator
g.      Melakukan analisa untuk kebutuhan pemantauan, intervensi, serta perencanan dimasa mendatang
h.      Membuat peta wilayah PUSKESMAS termasuk sarana kesehatan
7.      Pemanfaatan Data SP2TP
a.       Untuk memenuhi kebutuhan administrasi pada jenjang yang lebih tinggi dalam rangka pembinaan, perencanaan dan penetapan kebijaksanaan
b.      Dimanfaatkan PUSKESMAS untuk peningkatan upaya kesehatan PUSKESMAS, melalui :
–          Perencanaan (perencanaan mikro)
–          Penggerakan dan pelaksanaan (lokakarya mini PUSKESMAS)

–          Pengawasan, pengendalian dan penilaian (stratifikasi PUSKESMAS)

Manajemen Pelayanan kesehatan di Puskesmas

Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat  di suatu wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek-aspek;  promotif, preventif, kuratif,  dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan untuk menjalankan misi Puskesmas, antara lain :

  • Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.
  • Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality of care yaitu peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan, dll) yang dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality of service, yaitu  peningkatan kualitas yang terkait dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab institusi sarana kesehatan (Puskesmas)
  • Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
  • Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar
  • Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD).

Penerapan fungsi Manajemen di Puskesmas

Fungsi Manajemen

Kegiatan

Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang dilakukan setahun sekali, unsur yang direncanakan meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta penunjang lainnya). Sedangkan perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Pengorganisasian
  • Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat fungsional
  • Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang melibatkan tenaga perawat dan bidan.
  • Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas melakukan pembinaan ke desa-desa
Pengorganisasian
  • Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural Kepala Puskesmas, sedangkan lainnya bersifat fungsional
  • Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program pokok, yang melibatkan tenaga perawat dan bidan.
  • Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas melakukan pembinaan ke desa-desa
Penggerakan Pelaksanaan
  • Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam rangka koordinasi lintas program dan sektor
  • Adanya proses kepemimpinan
  • Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor
  • Pelaksanaan program pokok puskesmas yang melibatkan seluruh staf
Pengawasan dan Evaluasi
  • Melalui pemantauan laporan kegiatan
  • Pemantauan wilayah setempat (PWS)
  • Supervisi
  • Rapat rutin (staff meeting)

Kegiatan Pokok Puskesmas

Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah Puskesmas akan berbeda-beda pula. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :

–          Kesejahteraan Ibu dan Anak.

–          Keluarga Berencana.

–          Usaha Peningkatan Gizi.

–          Kesehatan Lingkungan.

–          Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.

–          Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan.

–          Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.

–          Kesehatan Sekolah.

–          Kesehatan Olahraga.

–          Perawatan Kesehatan Masyarakat.

–          Kesehatan Kerja.

–          Kesehatan Gigi dan Mulut.

–          Kesehatan Jiwa.

–          Kesehatan Mata.

–          Laboratorium Sederhana.

–          Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan.

–          Kesehatan Lanjut Usia.

–          Pembinaan Pengobatan Tradisional.

–          Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa(PKMD)

è Fasilitas Pendukung

1)      Puskesmas pembantu

Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

2)      Puskesmas Keliling

Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari Puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.Kegiatan Puskesmas Keliling adalah :

a)      Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu minggu.

b)      Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.

c)      Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka rujukan bagi kasus gawat darurat.

d)      Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio-visual.

3)      Bidan Desa

4)      Posyandu

Merupakan kegiatan keterpaduan antara Puskesmas dan masyarakat di tingkat desa yang diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan

Dalam pengembangannya Posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan di masyarakat, antara sektor yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan kegiatan masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah melalui alih teknologi. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 kepala keluarga), atau sesuai dengan kemampuan petugas dan keaadaan setemapt

Pengertian dan Fungsi Puskesmas

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.

Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000. penduduk. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling.Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan pengobatan (kuratif), upaya pencegahan (preventif), peningkatan kesehatan (promotif) dan pemullihan kesehatan (rehabilitatif) yang ditujukan kepada semua penduduk dan tidak dibedakan jenis kelamin dan golongn umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia

Fungsi puskesmas

  • Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
  • Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya

Stratifikasi Puskesmas

 

Stratifikasi puskesmas adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi sehingga pembinaan dalam rangka perkembangan fungsi puskesmas dapat dilaksanakan lebih terarah. Hal ini diharapkan dapat menimbulkan gairah kerja,rasa tanggung jawab dan kreatifitas kerja yang dinamis.

ü  Tujuan Umum

Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan puskesmas dalam rangka mawas diri

ü  Tujuan Khusus

  • Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan puskesmas dalam rangka mawas diri
  • Mendapatkan masukan untuk perencanan puskesmas dimasa yang akan datang
  • Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan pelaksanan puskesmas sebagai masukan untuk pembinaannya

ü  Ruang lingkup

Ruang lingkup stratifikasi puskesmas dikelompokkan dalam 4 aspek meliputi

Hasil Kegiatan puskesmas dalam bentuk cakupan dari masing-masing kegiatan

Hasil dan cara pelaksanan manajemen puskesmas Sumber daya yang tersedia dipuskesmas keadaan lingkungan yang mempengaruhi pencapaian hasil kegiatan puskesmas

Pelaksanaan Stratifikasi

Pelaksanaan stratifikasi puskesmas mencakup seluruh aspek puskesmas termaksud puskesmas pembantu,puskesmas keliling dan hasil pembinaan peran serta masyarakat antara lain dalam bentuk posyandu kegiatan Mencakup :

  • Pengumpulan data
  • Pengobatan data
  • Analisa masalah dan penentuan langkah penanggulangan

Stratifikasi puskesmas dilaksanakan setahun sekali secara menyeluruh dan serentak di emua puskesmas dan bertahap sesuai dengan bagian administrasi sampai kepusat

 

Kedudukan puskesmas

 

Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah:

  1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

  1.  Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.

  1. Sistem Pemerintah Daerah

Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai Unit  Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

1)      Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.

struktur organisasi puskesmas

 

Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:

a)      Kepala Puskesmas

b)       Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas    dalam pengelolaan:

c)      Data dan informasi

d)      Perencanaan dan penilaian

e)      Keuangan

f)       Umum dan pengawasan

g)      Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas

h)      Upaya kesehatn masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM

i)        Upaya kesehatan perorangan

j)         Jarinangan pelayanan puskesmas

  • Unit puskesmas pembantu
  • Unit puskesmas keliling

 

  1. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

  1. Eselon Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di tingkat

kecamatan. Sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran Kepala

Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan, maka

jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon III-B.

Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan

eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas

yakni seorang sarjana di bidang kesehatan kesehatan yang kurikulum pendidikannya

mencakup bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan

pejabat tetap.